Archive for Februari 2011


MENGINGAT SEJARAH KELAHIRAN “INSAN UTAMA”





Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Sahabat, masih ingat kisah kelahiran Nabi Muhammad tidak? Emh, yuk kita refresh lagi ingatan kita tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, supaya kita dapat meneladani apa yang ada dari dalam diri Rasulullah SAW…

Nasab Rasulullah SAW yang telah disepakati adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib (namanya Syaibatul Hamd) bin Hisyam bin Abdi Manaf (namanya al-Mughirah) bin Qushayyi (namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.
Adnan termasuk anak Isma’il, Nabi ALLAH, bin Ibrahim, kekasih ALLAH. ALLAH telah memilihnya (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dari “karat-karat” jahiliyah menyusup ke dalam nasabnya.

Setiap tahun, umat Muslim mengingat kembali hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bahan refleksi akan kecintaan terhadap Rasulullah. Hari dimana ALLAH melahirkan sosok sempurna yang menjadi penerang dan teladan bagi umat manusia, sosok yang kemudian mengajarkan manusia akan hal yang haq dan yang bathil. Sekarang, hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW, terkadang disebut Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي‎, mawlidun-nabÄ«).

Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada Senin malam tanggal 12 Rabi’ul Awwal, tahun Gajah. Tahun gajah merupakan tahun dimana Abraham al-Asyram berusaha menyerang Makkah dan berupaya menghancurkan Ka’bah. Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah, meninggal ketika ibunya mengandungnya usia dua bulan. Rasulullah kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthallib. Sebagaimana tradisi Arab waktu itu, Rasulullah bayi disusui oleh seorang wanita dari bani Sa’ad bin Bakar bernama Halimah binti Abu Dzu’aib.

Setelah kelahiran Rasulullah SAW, banyak terjadi peristiwa sejarah (sirah) dalam Islam yang bermakna hingga sekarang. Kisah-kisahnya kekal abadi dan menjadi sejarah penting sebagai “Insan Utama” yang dilahirkan ALLAH dengan membawa cahaya (agama) ALLAH. Pada masa ke-Nabi-annya lahir banyak pejuang-pejuang agama ALLAH yang tangguh, para keluarganya, sahabatnya, juga para tabi’innya. Dan hingga kini, ajaran yang dibawanya telah mencetak generasi tangguh dari golongannya (umatnya).

Sahabat, sudah selayaknya kita memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai suatu penuntun agar kita senantiasa istiqomah berada dalam ajaran agama ALLAH (Islam) yang telah diajarkannya. Mencintainya dan bershalawat baginya…

Semoga ajarannya senantiasa mencahayai hidup kita…
Semoga teladannya senantiasa membimbing perjalanan kita…
Semoga cintanya senantiasa menghiasi hati kita…
Karena sungguh, Rasulullah sangatlah mencintai ummatnya…

Wallahu’alam bishawab…

Sumber :
1.       Sirah Nabawiyah, karya : Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy.
2.     http://id.wikipedia.org/wiki/Maulid_Nabi_Muhammad.




Read More

REKREASI DI TAMAN "UKHUWAH"






Bismillaahirrahmaanirrahiim…

SELAMAT DATANG DI JAMUAN UKHUWAH…
MENU UTAMA : IMAN, CINTA, DAN PERJUANGAN.
DIHIDANGKAN DENGAN HANGAT, DISAJIKAN DENGAN INDAH, DAN DINIKMATI DENGAN IKHLAS…

Sahabat, tahukah kalian apa itu ukhuwah?
Hasan Al-Banna mengungkapkan bahwa : Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena didasarkan dengan aqidah dan syari’at Islam.
Wah, subhanALLAH ya…ternyata ikatan ukhuwah Islamiyah bisa dirasakan oleh seluruh Muslim yang beriman..

Sahabat, ukhuwah harus dijaga selalu dalam berbagai kondisi yang dilalui. Agar seluruh umat Muslim dapat bersatu dan hidup harmonis, tanpa bisa dipecah belah oleh kaum musyrikin. Salah satunya dalam memperjuangkan agama ALLAH, ukhuwah Islamiyah haruslah dipegang teguh. Kebersamaan yang terikat di jalan ALLAH akan memberi manfaat di dunia dan akhirat, sebagaimana kutipan dalam buku “Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami”, yang berbunyi : Jalan da’wah mengajarkan kami bahwa kami memang membutuhkan da’wah. Lalu kebersamaan kami dengan saudara-saudara di jalan ini semakin menegaskan bahwa kami harus hidup bersama merekadi jalan ini agar berhasil hidup dunia dan akhirat kami.

Indahnya kebersamaan (ukhuwah) di jalan dakwah juga dapat menjaga hati kita dari kedengkian. Rasulullah SAW bersabda : “Tiga hal yang dapat menghalangi kedengkian dalam hati seorang Muslim. Keikhlasan beramal karena ALLAH, menasehati pemimpin kaum Muslimin, dan berpegang kepada jama’ah kaum Muslimin.” (HR. Turmudzi)
Salah satu makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa sikap berusaha untuk tetap berada dan konsisten bersama komunitas Muslimin akan bisa membersihkan hati dari kedengkian dan kebencian.

Gambaran kebersamaan di jalan perjuangan (dakwah) ini, terikat dengan lima hal satu sama lain. Lima hal yang mengikat itu adalah :
1.      Rabithatu al-‘aqidah (ikatan aqidah), kesamaan imanlah yang menghimpun dan mengikat seorang Muslim bersama saudara-saudara yang lain di jalan (dakwah) ini.
2.      Rabithatu al-fikrah (ikatan pemikiran), kebersamaan di jalan (dakwah) ini memang dibangun oleh kesamaan cita-cita dan pemikiran yang diyakini.
3.      Rabithatu al-ukhuwwah (ikatan persaudaraan), keberadaan di jalan (dakwah) ini terikat dengan ruh persaudaraan yang tulus. Ruh persaudaraan yang tersemai melalui kebersamaan dalam berjalan dan memenuhi banyak tugas-tugas da’wah yang dijalani.
4.      Rabithatu at-tanzhim (ikatan organisasi), langkah-langkah di jalan ini haruslah diatur dalam suatu organisasi, agar perencanaan dan keteraturan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5.      Rabithatu al-a’had (ikatan janji), di jalan (dakwah) ini, harus disertai janji yang terikrarkan kepada ALLAH untuk tetap berada di jalan-Nya. Juga janji kepada saudara-saudara di jalan (dakwah) ini, untuk tetap setia dan saling mendukung setiap perjuangan.

Maha Suci ALLAH, Rabb yang telah menciptakan taman ukhuwah yang indah. Taman tempat berekreasi melalui perjuangan, taman tempat berhimpun dalam cinta, dan taman tempat peneguhan iman. Barakallah..bagi Muslim yang telah membangun dan merasakan nikmatnya ukhuwah. Semoga ALLAH selalu menjaga hati-hati kita dalam ikatan aqidah yang kokoh di jalan-Nya. Aamin..

“Menjadi pejuang di jalan ALLAH memang indah, tapi berhasil mencetak pejuang-pejuang baru di jalan ALLAH jauh lebih menyenangkan…”

wallahu’alam bishawab…

Sumber :
1.      Buku “Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami”, karya : M. Lili Nur Aulia.
2.      Buku “Super Mentoring Senior”, karya : Novi Hardian dan Tim ILNA YOSEN (Youth Center).

Read More

"KESEDIHAN" Bukanlah Sia-sia



Bismillahirrahmaanirrahiim…

Terkadang saat hati terasa tersakiti, mata pun menjadi terasa pedih. Ingin rasanya mata menitikkan tetes air matanya, terasa hati pun ikut menjerit seolah berkata “Perih rasanya tergores sakit ini, mampukah bertahan?”. Yang akhirnya diri pun terbawa rasa, benar-benar meneteskan air mata. Menangis tersedu seolah diri menjadi lemah dan sulit untuk bangkit.

Padahal, ALLAH selalu ada di samping hamba-Nya. Kapanpun hamba-Nya membutuhkan, DIA selalu bersedia hadir. DIA selalu siap menjadi tempat bersandar bagi hamba-hamba-Nya, baik dalam keadaan mudah maupun payah, sekalipun dalam rasa suka maupun duka. ALLAH selalu bersedia menjadi pendengar terbaik, menjadi tempat berbagi yang paling meneduhkan. Lalu untuk apa kita merasa lemah di hadapan suatu masalah? Padahal ada ALLAH Yang Maha Besar mendampingi kita setiap saat…

ALLAH mengajarkan hamba-Nya untuk selalu mengambil hikmah dari setiap apa yang dialami. Perjalanan hidup bukan tanpa tujuan, perjuangan hidup bukan tanpa hasil, pengorbanan diri bukan tanpa penghargaan. Setiap langkah hidup makhluk akan menjadi ibadah jika berjalan dengan niat semata karena-Nya, setiap detik perjuangan makhluk akan menjadi berkah jika diarungi untuk memperjuangkan agama-Nya, dan sedikit apapun pengorbanan akan menjadi berkah jika ikhlas untuk mendapat ridho-Nya.

Karenanya, kesedihan bukanlah suatu nilai penderitaan. Tapi tiap kesedihan adalah pembelajaran…
Sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan ketabahan bagi ummatnya yang sedang diberi ujian kesedihan, Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada satu kepedihan pun atau keletihan atau penyakit atau kesedihan sampai perasaan keluh-kesah yang menimpa seorang muslim kecuali akan dihapuskan dengan penderitaannya itu sebagian dari dosa kesalahannya”. (Shahih Muslim No.4670)
ALLAH (melalui Rasul-Nya) menjanjikan suatu ganjaran terbaik bagi hamba-Nya yang mampu tabah dalam menyikapi kesedihannya.

Maka, berbahagialah selama kita memiliki ALLAH dalam hati kita. Selama kita menjadikan ALLAH sebagai tujuan hidup kita dan Rasulullah sebagai teladan kita. Tidak ada kesedihan yang berlarut, melainkan ALLAH akan menghapuskan dosa melalui ujian (kesedihan) yang DIA berikan…
Jadikan air mata lebih berarti, dan bukanlah sia-sia…
Tetap tempuh perjalanan dalam kebaikan dan dengan kesabaran…
HAMASAH….!!!


Read More

Belajar dari BUNGA dan KUPU-KUPU





Teman-teman, tahu hewan kupu-kupu kan? Pasti suka juga melihat bunga-bunga yang indah kan?
Emh, ternyata kupu-kupu dan bunga punya hubungan spesial lho. Mereka adalah sahabat dekat, meskipun mereka berasal dari dunia yang berbeda. Kupu-kupu berasal dari keluarga fauna (hewan), sedangkan bunga berasal dari keluarga flora (tumbuhan).

Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis = sisik dan pteron = sayap). Kupu-kupu pada umumnya aktif di waktu siang atau disebut diurnal. Saat kupu-kupu beristirahat, ia akan cenderung menegakkan sayapnya. Kupu-kupu juga memiliki jenis beragam, mulai dari bentuk tubuh, bentuk sayap, sampai keragaman warnanya. Kupu-kupu kebanyakan memiliki warna yang indah dan cerah.

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae = "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi berupa benang sari dan putik. Bunga memiliki fungsi utama untuk menghasilkan biji. Pada bunga berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah yang merupakan struktur yang membawa biji.

Nah, itu sedikit penjelasan tentang kupu-kupu dan bunga. Lalu, apa ya hubungan yang ada di antara mereka?

Setiap individu pasti membutuhkan interaksi dengan individu lainnya, tidak terkecuali kupu-kupu yang membutuhkan interaksi dengan bunga, pun sebaliknya. Interaksi yang terjadi antar individu salah satunya berupa interaksi simbiosis. Emh, apalagi itu ya bahasa simbiosis? Yuk kita bahas…!

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani “sym “ yang berarti dengan dan “biosis”  yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.  Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.

Nah, hubungan persahabatan antara kupu-kupu dengan bunga terjalin dalam ikatan “simbiosis mutualisme”. Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua individu ataupun populasi yang saling menguntungkan. Jadi, kupu-kupu memberikan keuntungan bagi bunga dan bunga pun memberi keuntungan untuk kupu-kupu.
Kupu-kupu membutuhkan bunga sebagai sumber makanan, karena kupu-kupu memerlukan makanan yang berupa nektar bunga. Sebaliknya, dengan dihinggapi oleh kupu-kupu dan diserap nektarnya, bunga akan terbantu dalam proses penyerbukannya. Sehingga, bunga dapat melakukan proses pembuahan.

Wah, subhanallah…
ALLAH telah menciptakan berbagai bentuk kehidupan dengan bermacam hikmah di dalamnya. Belajar dari bunga dan kupu-kupu, kita pun sebagai Muslim harus mampu hidup berdampingan dengan baik, dengan siapapun di sekitar kita. Kita harus dapat memberi manfaat bagi banyak hal, bukan hanya mengambil manfaat dari banyak hal. Hal ini telah digambarkan Islam dalam hubungan antar manusia (hablum minanas), yang disebutkan bahwa salah satu manusia terbaik adalah manusia yang banyak memberikan manfaat.

Sumber :

Read More

Jadilah Seperti "LEBAH", Bukan "LABA-LABA"

 
Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat, kita belajar dari dua hewan kecil yuk. Pernah dengar kisah antara LEBAH dan LABA-LABA?
Coba, secara fisik kalian lebih suka Lebah atau lebih suka Laba-laba?
Apa yang tampak dari keduanya, ternyata menyimpan rahasia makna yang besar dibalik nama dan fisik mereka. Nama mereka diabadikan di dalam Al-Qur'an, agar kita dapat mengambil hikmah dari kehidupan mereka, ya Lebah (An-Nahl) dan Laba-laba (An-Ankabut).

Dalam hidupnya, laba-laba adalah binatang yang terlihat seram dan menakutkan, juga penipu dan pemalas. Banyak binatang lainnya takut untuk mendekat padanya. Ia memiliki kemampuan membangun sarang dengan membuat jaring-jaring seluas apapun yang diinginkannya, tetapi ia menjadikan jaring-jaring itu untuk menjebak mangsanya. Yang kemudian, hanya dengan menunggu ia pun berhasil mendapat mangsa untuk ia lahap sebagai santapan. Binatang apapun yang tersangkut di jaringnya, pasti akan binasa. Sebesar apapun jaring-jaring yang dibuatnya, tidaklah memiliki manfaat apapun untuk makhluk di sekitarnya. Bahkan, meski tampak kokoh, ternyata jaring laba-laba sangatlah rapuh.

Sedangkan dalam kondisi berbeda, lebah adalah binatang yang kadang tampak lebih kecil dibandingkan laba-laba. Ia juga tak lebih menyeramkan dibandingkan laba-laba. Tapi ternyata, lebah adalah binatang pekerja keras, jujur, pandai membagi tugas, dan banyak memberi manfaat. Lebah selalu berkeliling untuk mencari makanannya, mencari banyak bunga untuk dihinggapi yang kemudian akan dihisap nektar bunganya. Ia pun hanya akan mencari makan secukupnya, tidak suka menimbun makanan yang berlebihan. Lebah selalu memiliki pembagian tugas antara lebah ratu dengan lebah pekerja, sehingga memiliki disiplin kerja yang tinggi di sarangnya. Lebah juga tidak pernah mau merugikan apapun yang ada di sekitarnya, justru ia banyak memberikan manfaat mulai dari menyuburkan bunga, menghasilkan madu, bahkan sarangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi manusia. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan lokasi.

Itulah gambaran perbandingan antara hidup lebah dengan laba-laba.

Sahabat, sebagai pemuda Muslim calon pewaris peradaban, sudah selayaknya kita meniru sifat lebah, bukan laba-laba. Kita harus mau bekerja keras dan selalu jujur, tidak menjadi orang yang serakah apalagi menjadi penipu yang tampak baik tapi ternyata berbahaya. Kita harus dapat memberi manfaat untuk orang banyak, jangan menjadi hidup yang sia-sia. Seperti firman ALLAH : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (QS. 16;68)", hal ini agar manusia dapat mengambil manfaat dari sarang lebah disekitar mereka. Dan satu hal yang paling penting, kita harus banyak berbuat agar menjadi pribadi yang kokoh dengan selalu bersandar kepada ALLAH. Sebagaimana ALLAH memberi pelajaran melalui firman-Nya : “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain ALLAH adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui (QS 29:41)”. 

Sumber :
1. Al-Qur'an.
2. http://www.mentaritimur.com/mentari/jan05/semut_lebah.htm.
3. http://www.debianindonesia.org/blog/?p=368.

Read More

Kupu-kupu di Indonesia




Kupu-kupu dikatakan sebagai primadona di antara satwa avertebrata lainnya. Sayapnya yang indah dan menarik mampu memikat hati banyak orang. Susunan sisik serupa atap genteng pada sayap kupu-kupu memberi corak serta pola warna, dan ini merupakan dasar pemberian nama pada kelompok serangga ini, yaitu Lepidoptera.

Indonesia dianugerahi keragaman kupu-kupu yang berlimpah. Dari perkiraan 17.500 jenis kupu-kupu di dunia, tak kurang dari 1.600 jenis di antaranya tersebar di Indonesia. Kekayaan jumlah jenis ini hanya tertandingi oleh negara-negara tropis di Amerika Selatan, seperti Peru dan Brasil yang mempunyai sekitar 3.000 jenis.

Gambaran tentang keragaman dan kekayaan jenis kupu-kupu Indonesia dapat terlihat di sini. Spesimen kupu-kupu tersimpan dengan baik di Laboratorium Entomologi, Bidang Zoologi, Museum Zoologi Bogor, dan Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Keadaan geografis Indonesia sangat mendukung kekayaan khazanah flora dan fauna Nusantara, dengan pengaruh elemen Asia di kawasan barat, elemen Australia di kawasan timur, dan pengaruh kedua elemen di kawasan Wallacea.

Dari sekitar 1.600 jenis kupu-kupu, sebagian tersebar di seluruh Indonesia, sementara sebagian lainnya hanya dapat dijumpai di beberapa pulau tertentu.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keunikan dalam hal sebaran fauna, yang dikenal sebagai endemisitas. Tingkat endemisitas yang tinggi terlihat jelas sekali pada kupu-kupu Indonesia, yang mencapai lebih dari 35 persen dari total jumlah jenis yang menduduki peringkat pertama di dunia.

Peru, Brasil, dan negara-negara lain di Amerika Selatan hanya memiliki tingkat endemisitas kupu-kupu kurang dari 10 persen dari total jumlah jenisnya. Artinya, keunikan kupu-kupu Indonesia jauh melebihi negara-negara mana pun di dunia.

Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia. Dari 557 jenis yang ada di sana, sebanyak 239 jenis (lebih dari 40 persen) merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai di kawasan itu, contohnya Papilio blumei.

Kupu-kupu juga dijadikan simbol metamorfosis yang menakjubkan. Dalam perubahan fase kehidupan (telur-ulat-kepompong-kupu-kupu dewasa), sesungguhnya banyak satwa yang juga mengalami proses metamorfosis serupa, misalnya nyamuk, tawon, dan kumbang. Namun, karena keindahan wujud dewasanya yang sangat kontras dengan bentuk pradewasa, kupu-kupulah yang sering disorot. Dengan demikian, kupu-kupu sering menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak orang.

Sumber : http://pinginpintar.com/?p=92

Read More

Refleksi Buku "Untukmu Kader Dakwah"


Buku ini berisikan 10 hukum bai’at atau disebut 10 pilar komitmen da’i.
1. Al Fahmu
Al Fahmu yang dimaksud disini adalah pemahaman yang di dalamnya mencakup kemuliaan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat). Bukan hanya ilmu yang tersimpan atau tertimbun, akan tetapi ilmu dan pengamalannya. Seseorang harus menumbuhkan rasa “mau” untuk mencari ilmu bukan hanya tahu kewajiban mencari ilmu, yang setelahnya ilmu tersebut harus dipelihara dengan keahlian. Dengan menghargai ilmu maka wawasan kita akan masa yang sekarang dan yang akan datang semakin terbuka lebar.

2. Al Ikhlash
Al Ikhlash adalah segala perbuatan semata-mata hanya karena ALLAH dan untuk mendapat keridhoan ALLAH, tanpa terpengaruh pada penilaian manusia dan tidak memperhitungkan keuntungannya.
Ada tiga hal yang patut terus ada dalam hati seorang mukmin, yaitu :
1) Ikhlas beramal karena ALLAH.
2) Tulus terhadap pemimpin.
3) Setia pada jama’ah Muslimin.
Mukhlis orang yang menyerahkan amalnya kepada ALLAH.
Mukhlas orang yang hanya mengharap ridho ALLAH.
Dalam ikhlas diperlukan kejujuran hati yang semata-mata hanya untuk ALLAH. Apabila kemiskinan hati melanda orang berilmu maka dapat membuatnya menjadi tidak ikhlas.
Keikhlasan (menjaga diri dari perhatian makhluk) itu tidak terpengaruh dengan iming-iming duniawi dan beriringan dengan shidq (menjaga diri dari nafsu). Al- Ikhlash ini akan nampak dari loyalitas dalam beramal.

3. Al A’mal
Al A’mal adalah buah dari al fahmu (ilmu) dan al-ikhlash (keikhlasan).
Amal berkaitan erat dengan keshalihan yang kemudian akan melahirkan amal shalih yang harmonis dan tanasuk (serasi) dengan sasaran, tuntunan, tuntutan, dan daya dukung. Amal harus dilandasi ilmu, amal tanpa ilmu akan lebih banyak menimbulkan bahaya dibanding dengan manfaat.
Amal tanpa niat anaa (kelelahan).
Niat tanpa ikhlas habaa (debu, sia-sia).
Ikhlas tanpa tahqiq (realisasi) ghutsaa (buih).
Hama-hama amal : riya (untuk dilihat), ujub (kagum diri), sumah (untuk didengar/populer), mann (mengungkit pemberian).

4. Al Jihad
Al Jihad adalah berjuang, yang masanya takkan pernah berhenti sampai hari kiamat. Jihad yang paling rendah adalah ingkar hati dari kemaksiatan dan jihad yang paling tinggi adalah perang dengan senjata. Jihad hukumnya adalah fardhu kifayah, namun dalam artian “mencukupi”, sehingga seandainya orang-orang dalam suatu daerah belum dapat mencukupi jumlah untuk berjihad maka orang-orang yang berada di daerah yang lebih luas pun terkena kewajiban untuk berjihad membantu. Jihad merupakan amal yang paling mulia.

5. At Tadhiyyah
At Tadhiyyah adalah pengorbanan, baik jiwa raga, harta, waktu, dan segalanya guna mencapai tujuan. Jihad pun berkaitan dengan pengorbanan, karena tidak ada jihad tanpa pengorbanan. Iman dan amal shalih digemukkan dengan pengorbanan, semakin sedikit respon bagi kenikmatan syahwat maka semakin besar ruh berkorban dan kejujuran dalam berkorban. Tidak ada orang-orang besar yang menjadi pengukir sejarah tanpa pengorbanan dalam resiko yang besar, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Pengorabanan akan menjadi shahih tatkala mampu mengantarkan supremasi tertinggi di hadapan ALLAH dan pengorbanan pun tidak hanya berdampak untuk generasi yang sekarang tapi juga ubtuk generasi berikutnya.

6. Al Tho’ah
Al Tho’ah adalah melaksanakan dan menjalankan perintah tanpa reserve dalam berbagai kondisi (ketaatan). Tidaklah layak taat kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Sang Khaliq dan beruntunglah orang-orang yang mampu mengorbankan kepentingan pribadinya dalam rangka taat kepada pemimpin yang syar’i. Yang dominan dalam ketaatan di antara manusia adalah keikhlasan. Loyalitas seseorang akan tampak dari ketaatan kepada pemimpin dan bukan hanya berorientasi pada figure melainkan lebih kepada risalah (misi).

7. Ats Tsabat
Ats Tsabat adalah ketegaran berjuang dalam kondisi apapun, hanya ada dua pilihan berhasil mencapai tujuan atau meraih syahadah. Keteguhan merupakan nafas rijalul haq (para pembela kebebnaran) yang didapat hanya dengan mu’ayasyah (berinteraksi) dan terjun langsung dalam dunia teguh yang dijalani Rasul dan para pewarisnya. Perlu adanya kesetaraan sifat dan sikap dalam memahami prinsip teguh dalam tsabat (tegar) dan kesabaran.

8. At Tajarrud
At Tajarrud adalah totalitas, membersihkan fikrah dari segala pengaruh dasar-dasar hidup dan pribadi di luarnya. Tidak ada kata istirahat bagi orang-orang yang telah mengazzamkan dakwah dan jihad sebagai jalan hidupnya, dan tertinggal dari pengorbanan akan mengalahkan totalitas (tajarrud) sebagai kemutlakan sikap dakwahnya. Kelezatan berkorban dapat diraih dari mujahadah (usaha keras), qana’ah (rasa penerimaan) dan keridhoan menghadapi cobaan dakwah.
Totalitas bukanlah bentuk fanatisme dan selayaknya para pejuang dakwah memiliki mental baja dalam menghadapi segala tuduhan, cercaan, dan cobaan dakwah.

9. Al Ukhuwah
Al Ukhuwah adalah menggabungkan hati dan ruh dengan tali aqidah, yang merupakan persaudaraan seiman. Persatuan akan terbangun dengan adanya cinta kasih, derajat cinta terendah adalah hati yang selamat dari buruk sangka terhadap saudara Muslimnya dan yang tertinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya). Persaudaraan hendaknya dibingkai dengan amal jama’i dan disertai hanya dengan kecintaan karena ALLAH. Tali ukhuwah dalam jama’ah ini hendaknya tetap kokoh dan abadi baik dalam susah maupun senang tanpa terkeruhkan oleh keterbatasan sifat manusia. Ukhuwah yang jujur dan benar bukanlah ukhuwah hanya dengan yang segolongan saja, tetapi juga dengan orang-orang di luar golongannya dan berlandaskan kecintaan kepada ALLAH. Persaudaraan yang indah adalah tatkala berada di sampingnya ada banyak kebaikan dan manfaat yang didapat bukan tak ada saat dibutuhkan.

10. Ats Tsiqah
Ats Tsiqah adalah kepercayaan dan kemantapan hati seorang jundi kepada pemimpinnya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya, yang dengannya akan muncul rasa cinta, hormat, dan taat. Dari kepercayaan inilah akan muncul kekuatan struktur dakwah, strategi, keberhasilan pencapaian tujuannya, dan mampu menghadapi rintangan serta kesulitan dalam dakwah. Dengan ketsiqahan inilah qiyadah dan jundi akan mampu memenangkan peradaban. Tsiqah harus lebih diutamakan saat menyangkut kepentingan rakyat banyak. Hal yang dapat melemahkan ketsiqahan adalah keragu-raguan yang datang dari fitnah. Pusat pengendalian tsiqah adalah tsiqah kepada ALLAH, yang dengan-Nya takkan ada lagi keragu-raguan dalam diri kita. Kekuatan hubungan dengan ALLAH, jujur, amanah, cinta kasih, dan kehangatan ukhuwah adalah hal-hal yang menyuburkan akar tsiqah, yang dengannya pengorbanan dan perjuangan sepedih apapun takkan menjadi keluhan melainkan senantiasa bersyukur, bersabar, dan sepenanggungan.

Sumber : Buku "Untukmu Kader Dakwah" karya Ust. Rahmat Abdullah.

Read More