Sahabat, masih ingat tentang kisah lebah dan laba-laba kan? Emh, ternyata sarang laba-laba pernah jadi perantara ALLAH untuk melindungi persembunyian Rasulullah SAW di goa Tsur lho…
Mau tau kisahnya? Yuk kita simak cerita berikut ini…
Suatu ketika pada masa hijrah Rasulullah SAW, saat Rasulullah SAW hendak hijrah ke Madinah, para pemuda kaum kafir Quraisy merencanakan niat jahat untuk membunuh Rasulullah SAW di rumahnya. Namun, ALLAH begitu mencintai Rasulullah, ALLAH pun memberitahukan kepada Rasulullah bahwa para kaum Quraisy telah merencanakan pembunuhan untuknya. ALLAH memberikan suatu petunjuk pada Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW pun akhirnya meminta Ali bin Abi Thalib r.a. untuk tetap berada di Makkah serta menggantikan ia untuk tidur di tempat tidurnya.
Saat malam menjelang, para pemuda Quraisy berkumpul di depan gerbang rumah Rasulullah SAW. Mereka mengintip ke dalam kamar dan melihat sosok Rasulullah SAW tengah berbaring di tempat tidurnya. Para pemuda Quraisy merasa senang karena yang mereka incar belum kabur dari rumahnya. Menjelang larut malam, Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan menuju kediaman Abu Bakar setelah beliau membacakan surat yang diberi nama dengan kalimat pembukanya, Yasiin. Ketika sampai pada kalimat, “Dan, Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding pula dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS Yasin [36]; 9).
Lalu, Rasulullah SAW dan Abu Bakar keluar melalui jendela pintu belakang tanpa diketahui oleh pihak Quraisy dan terus bertolak ke arah selatan, ke arah Yaman, menuju Gua Tsur. Hal itu dilakukan untuk mengelabui para pemuda Quraisy tersebut. Mereka menutup semua jalur menuju Madinah. Para pemuda Quraisy berencana akan menyergap Rasulullah SAW saat itu.
Akhirnya tibalah waktunya untuk para pemuda Quraisy menyergap Rasulullah SAW, namun apa yang mereka dapatkan?! Mereka terkejut seketika saat mendapati bahwa yang sedang berbaring di tempat tidur Rasulullah SAW adalah sahabatnya, Ali r.a. Mereka pun marah dan merasa kecolongan, karena merasa tidak melihat kapan Rasulullah SAW beranjak pergi dari rumahnya. Di sisi lain, Rasulullah SAW dan Abu Bakar telah sampai di goa Tsur dan bersembunyi disana.
Tiada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian Rasulullah SAW dan Abu Bakar tersebut, selain Abdullah bin Abu Bakar, Aisyah, dan Asma’ serta pembantu mereka, Amir bin Fuhaira. Abdullah diperintahkan untuk mengawasi gerak-gerik Quraisy pada siang hari dan memberitahukan keadaan di sekitar goa pada malam hari. Amir bin Fuhaira bertugas menyiapkan kendaraan untuk Rasulullah SAW dan Abu Bakar, sedangkan Asma bertugas untuk mengantarkan makanan ke gua.
Sementara itu, kaum Quraisy terus berusaha mencari jejak dan keberadaan Rasulullah SAW. Selain mencari ke tempat lain, sebagian di antara mereka ada yang mendatangi goa Tsur. Tidak jauh dari goa Tsur tersebut, mereka bertemu seorang gembala (menurut sebagian riwayat, penggembala itu adalah Amir bin Fuhaira), yang lalu ditanya oleh para utusan Qraisy dan menjawab : “Mungkin saja mereka dalam goa itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang ke sana.”
Lalu, orang-orang Quraisy datang menaiki gua itu. Tapi, kemudian, ada yang turun lagi. “Mengapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?” tanya kawan-kawannya. “Ada sarang laba-laba di tempat itu yang memang sudah ada sebelum Muhammad lahir,” jawabnya. “Saya melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu. Jadi, saya mengetahui tak ada orang di sana,” seru yang lainnya.
Di depan mulut goa Tsur, terdapat sarang laba-laba, sarang burung dara, dan cabang pohon akasia yang menjuntai ke arah gua. Pohon akasia ini digambarkan memiliki ketinggian kira-kira setengah tinggi manusia. Di celah antara pohon dan dinding goa terdapat seekor laba-laba yang telah membuat sarangnya. Kemudian, di lubang goa -tempat seseorang mungkin akan melangkah jika ingin memasuki gua- ada seekor burung dara telah bersarang dan sedang duduk seakan-akan mengerami telur-telurnya. Sementara itu, pasangannya yang jantan sedang menjaga si betina mengerami telur-telurnya di dekat pohon yang mengarah ke goa.
Sarang laba-laba, dua ekor burung dara, dan pohon akasia inilah mukjizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah hidup Rasulullah SAW mengenai masalah persembunyian dalam goa Tsur tersebut. Melihat kondisi ini, orang-orang Quraisy pergi meninggalkan goa dan berpindah mencari Rasulullah SAW ke tempat lain.
Sementara itu, Abu Bakar merasa khawatir jika keberadaan mereka akan diketahui pihak Quraisy. Rasulullah SAW pun berkata untuk menenangkan hati Abu Bakar r.a., “Jangan takut, Allah bersama kita.” (QS Al-Anfal [9]; 40).
Itulah cerita singkat mengenai persembunyian Rasulullah SAW di goa Tsur, yang salah satunya dilindungi ALLAH melalui perantara sarang laba-laba dan persembunyian Rasulullah bersama Abu Bakar r.a menjadi aman tidak diketahui oleh orang-orang Quraisy.
Wallahu’alam bishawab…semoga bermanfaat…
Sumber :
1. Al-Qur’an.
2. http://pemudapersisgarut.wordpress.com/2010/12/09/berbagai-peristiwa-seputar-hijrah-rasulullah-saw/.
3. Foto : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNSdcXQSyj7u1lbZ9v9o-G4EsSVfgh6YEwxHJhQi9q1n39ePqxEGk2BHRWUm6JDxKvSB_a3ko6HNxDsTwISOT6WbzhIVGbcYQDxx745wZf8ft3K5xzFQVQhIyA8i_UcHQNwUOWwTCnA9Wb/s1600/ilustrasi-hijrah_thumb.jpg.
syukran y, Mba,....
Mba, sumber yg k dua ko nda bs d buka. knp y??
kalo ga salah kan, persembunyiannya ketahuan Mba y?!,...
wah ga bs dibuka ya? emh dcoba lg deh...
afwan mgkn da salah ketik nanti mba coba koreksi lg insyaALLAH.
seingat mba selama persembunyiannya di goa Tsur itu ALLAH benar-benar menjaga Rasulullah dan Abu Bakar dari kaum Quraisy...
seekor cecak Mba,...
lho ko seekor cicak? maksudnya opo iku?
mantap, numpang baca..., assalam mualaikum
Wa'alaikumussalam...
monggo2, silahkan dibaca.
boleh kasi komen jg, maklum baru belajar nulis jd masih banyak kekurangan ^_^
tentang kisah lebah dan laba-laba kan? Emh, ternyata sarang laba-laba pernah jadi perantara ALLAH untuk melindungi persembunyian Rasulullah SAW di goa Tsur
visit Tel-U